Cihuuy.. Akhirnya dapat kesempatan perdana menjajal matik retro Yamaha Mio Fino. Bentuk retronya memang mirip Honda Scoopy, tapi bukan berarti follower, Fino justru sebenarnya hadir lebih awal.

Di Thailand, Yamaha Mio Fino sudah meluncur sejak tahun 2005 silam. Tapi di Indonesia baru meluncur bulan Februari 2012 ini. Sedang Honda Scoopy pertama muncul tahun 2009 di Thailand, menyusul Indonesia pada Mei 2010. Siapa yang duluan? Silahkan nilai sendiri. Biar enggak kelamaan, yuk langsung geber!

Handling
Duduk di atas joknya, rasanya tak jauh beda dengan Yamaha Fino yang sudah lebih dulu didatangkan dari Thailand. Bahkan dengan Fino jadi-jadian, modifikasi Mio Sporty atau Mio Soul berbaju Fino juga sama saja.

Joknya lebih lebar dan terasa datar begitu juga dengan pijakan kakinya yang lumayan lega. Asiknya model setang batangan tanpa penutup ini rasanya lebih tinggi ketimbang Mio series yang lain. posisi duduknya jadi lebih tegak dan nyaman.

Untuk pengendara dengan tinggi badan 165 cm, tinggi Yamaha Mio Fino ini juga tidak terlalu menyiksa. Meski jok lebar dan harus sedikit mengangkang tapi kedua kaki tetap menapak sempurna ke aspal.

Bobot isi yang cuma 94 kg juga memudahkan wanita ketika mengendarainya. Kaki tidak perlu menahan beban terlalu berat.

Waktu duduk di posisi boncenger juga terasa nyaman. Alas pantatnya lebar dan terasa empuk dan posisi kaki tidak terlalu menekuk. Sayangnya posisi footstep pembonceng ini masih tetap terlalu keluar, waktu riding jangan lupakan kaki boncenger, jangan sampai nyangkut!

Lalu bagaimana dengan handlingnya? Buat yang sudah pernah geber Mio Sporty atau Soul dijamin mirip-mirip. Pasalnya tiga motor ini punya platform rangka dan mesin yang tidak jauh beda. Tetap lincah dan easy to ride khas Mio series.

Untuk menikung patah di sekitar lokasi test ride yang disediakan Yamaha di Cihampelas Walk, terasa mudah. Karena ringan putar balik jadi gampang dilakukan. Cocok buat pengendara wanita yang secara segmen memang dituju oleh Yamaha dengan produk ini.

Performa
Waktu kunci kontak diputar dan tombol electric starter-nya di pencet, mesin langsung meraung halus. sejak putaran bawah tenaga terasa responsif.

Tiap selongsong gas dibuka, tarikannya cukup cepat untuk matik dengan mesin 113 cc ini. Motor yang dilengkapi dengan mesin serupa dengan Mio Soul ini mengusung mesin satu silinder SOHC yang masih menggunakan karburator, Yamaha mengklaim tenaganya mencapai 8,35 ps di 8.000 rpm dan torsi 7,84 Nm di 7.000 rpm.

Sayangnya karena keterbatasan ruang test yang diberikan Yamaha, kecepatan tidak pernah lebih dari 60 km/jam. Nanti dalam sesi test ride, kita bahas lebih dalam ya!

Fitur 
Sebenarnya, bila dibandingkan dengan Fino lawas tak banyak yang berbeda. Paling mencolok adalah dipisahnya indikator bahan bakar dari rumah speedometer, awalnya sempat ragu, apa masih tetap mudah dilihat karena posisinya ada di kiri dan sangat kecil. Tapi nyatanya gampang saja, jarum indikatornya tetap jelas menunjukan kondisi tangki bahan bakar.

Untuk akomodasi, ruang bagasi di bawah jok Mio Fino memang tidak terlalu besar, sama seperti Mio Sporty. Tapi untungnya ada konsol tambahan di bawah setang. Lumayan untuk menyimpan sarung tangan atau benda-benda kecil lainnya.

Yang namanya cewek, biasanya nenteng tas kemana-mana. Pada Mio Fino ini juga ada gantungan kecil di bawah jok bagian depan. lumayan bisa dipakai untuk menggantungkan tas nih.

Untuk keamanan, Yamaha juga telah menyematkan kunci pengaman bermagnet. Bentuk dan cara menggunakannya persis seperti yang dipakai Yamaha Mio Soul. Mudah dan yang pasti lebih aman!

Oiya, Fino ini juga sudah dilengkapi dengan fitur Automatic Headlamp On (AHO). Jadi jangan panik kalau tidak bisa menemukan saklar lampu depan.

Kalau yang tertarik, silahkan menebus Mio Fino ini setelah tanggal 2 Februari mendatang. Harganya dilepas Rp 13,5 jutaan untuk varian fashion dan sporty. Sedang Mio Fino classic akan dijual dengan harga Rp 13,65 juta.
[...]

Continue



Launching Yamaha Mio J berteknologi injeksi tidak akan lama lagi. Lalu bagaimana dengan komposisi produksinya, apakah akan menggusur Mio Sporty dan Soul yang masih berkarburator?

"Dengan lahirnya Yamaha Mio J, bukan berarti produksi dan penjualan Mio karburator akan berhenti," ungkap Eko Prabowo, General Manager Promotion Yamaha Indonesia.

Lalu bagaimana dengan komposisinya? "Pelan2 ada shifting dengan Mio karburator. Tapi jumlahnya mengikuti permintaan pasar saja," lanjut pria ramah ini tanpa menyebutkan harga jual Mio J.

"Iya belum diputuskan, tunggu tanggal 2 Februari ya," bisiknya sambil menjelaskan di tanggal 2 Februari, dua skubek baru Yamaha, Mio Fino dan Mio J sudah bisa dipesan lewat jaringan dealer pabrikan garpu tala ini.

Yamaha menargetkan penjualan Mio J ini hingga 25 ribu unit per bulannya, dan diharapkan terus meningkat hingga 50 ribu unit per bulan.

Yamaha Mio J mengusung mesin 4-tak SOHC 2 klep dengan kapasitas ruang bakar 113 cc. Yamaha mengklaim tenaganya mencapai 7,75 PS pada 8.500 rpm.

Performa yang sangat baik ini didukung oleh aplikasi teknologi ramah lingkungan Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI). Selain itu aplikasi forged piston dan diasil cylinder juga memastikan ruang bakarnya tetap awet.

Kombinasi teknologi ini membuat Yamaha berani mengklaim konsumsi bahan bakarnya akan lebih irit hingga 30 persen dibanding versi karburator.
[...]

Continue


Akhirnya Yamaha Mio Fino akan resmi dipasarkan di tanah air pada awal Februari mendatang. Kehadirannya kerap disebut mengekor kesuksesan Honda Scoopy yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia.

Meski sejatinya, di Thailand Yamaha Mio Fino hadir lebih dulu sejak 2005, sedang Honda Scoopy baru diluncurkan pada 2009. Tapi untuk Indonesia, launching Yamaha Mio Fino memang jauh tertinggal.

"Pada 3-4 tahun yang lalu kami melalukan riset, pasarnya masih niche market, kurang cocok untuk indonesia," buka Dyonisius Beti, Executive Vice President Director Yamaha Indonesia.

"Kami melihat perkembangan terakhir, wanita di Indonesia jauh lebih fashionable. Yamaha Mio Sporty sudah 8 tahun, sudah terlihat biasa. Wanita enggak bisa tampil beda, untuk itu kami hadirkan Yamaha Mio Fino yang lebih menarik untuk wanita," bebernya.

Meski datang belakangan, Yamaha mengaku tidak gentar bila Yamaha Mio Fino dibilang meniru Honda Scoopy. Bahkan pabrikan berlambang garpu tala ini yakin dengan kualitas dan komunikasi yang baik konsumen tetap bisa menerima kehadiran Mio Fino.

"Tidak ada strategi untuk counter isu tersebut," sebut Eko Prabowo, General Manager Promotion Yamaha Indonesia.

"Kita konsentrasi berikan apa yang kita punya. Berikan kualitas, komunikasikan dengan baik dan layanan after sales terbaik. Biar konsumen yang memilih," lanjutnya.

"Paling hanya 0,001 persen dari konsumen yang memilih karena siapa yang lebih dulu," ungkapnya.
[...]

Continue